Pages

Thursday, March 26, 2015

Jenis Exception pada java

Kategori-Kategori Exception:

-Checked exceptions: merupakan exception yang disebabkan oleh kesalahan
pemakai program atau hal lain yang dapat diprediksi oleh pemrogram. Contohnya,
jika ingin membuka file tapi file tidak ditemukan, maka exception akan muncul.

-Runtime exception: ini adalah exception yang muncul dimana kemunculannya
tidak bisa dihindari oleh pemrogram.

-Errors: Ini sebenarnya bukan exception, namun merupakan masalah yang muncul
diluar kendali pemakai dan pemrogram. Error secara umum akan dibiarkan saja,
sebab tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Sebagai contoh, jika stack
overflow muncul, maka error akan muncul.

Hierarki Exception:
Semua class exception adalaha subclass dari class java.lang.Exception. Class
Exception sendiri merupakan subclass dari class Throwable. Selain class exception,
ada juga class Error yang juga diturunkan dari class Throwable.
Normalnya, Error jarang dibuat objectnya pada java. Kondisi ini bisa muncul jika ada
masalah parah yang tidak dapat ditangani oleh program java. Contoh: JVM kehabisan
memori. Untuk kasus ini program tidak akan dapat menangani error yang terjadi.
Class Exception memiliki dua subclass utama: IOException dan RuntimeException.







Method-method di class exception:

public String getMessage()
mengembalikan detail informasi mengenai exception yang terjadi.Informasi ini
diinisialisasi oleh constructor milik Throwable

public Throwable getCause()
menampilkan penyebab dari exception

public String toString()
mendapatkan nama exception ditambah informasinya

public void printStackTrace()
menampilkan hasil toString() beserta stack trace System.err

public StackTraceElement[] getStackTrace()
mengembalikan array yang berisi semua elemen di stack trace. Elemen ke 0
mewakili bagian atas call stack, dan elemen akhir array mewakili bagian akhir
call stack

public Throwable fillInStackTrace()
mengisi stack trace dari object Throwable dengan stack trace yang terdeteksi,
menambah ke dalam stack trace








Menangkap Exception:
Method menangkap exception menggunakan kombinasi try dan catch keywords.
Kode program yang dapat menimbulkan exception diletakkan di dalam blok try .
Sintaks penggunaan try-catch adalah sebagaimana berikut:
try
{
//Protected code
}catch(ExceptionName e1)
{
//Blok Catch
}
Statement catch disertai dengan deklarasi tipe exception yang ingin ditangani. Jika
exception terjadi di bagian protected code, maka blok catch akan melakukan
pemeriksaan. Jika tipe exceptionnya ada di dalam blok catch, maka exception yang
bersangkutan akan ditangani
Contoh:
Berikut adalah array dua dimensi. Kemudian program akan mengakses elemen ke 3
dari array tersebut, sehingga mengakibatkan exception
// File Name : ExcepTest.java
import java.io.*;
public class ExcepTest{
public static void main(String args[]){
try{
int a[] = new int[2];
System.out.println("Access element three :" + a[3]);
}catch(ArrayIndexOutOfBoundsException e){
System.out.println("Exception thrown :" + e);
}
System.out.println("Out of the block");
}
}




Program diatas akan menghasilkan:
Exception thrown :java.lang.ArrayIndexOutOfBoundsException: 3
Out of the block

Multiple blok catch:
Blok try dapat diikuti oleh banyak blok catch. Sintaks untuk multiple blok catch adalah:
try
{
//Protected code
}catch(ExceptionType1 e1)
{
//Catch block
}catch(ExceptionType2 e2)
{
//Catch block
}catch(ExceptionType3 e3)
{
//Catch block
}
Kode di atas menunjukkan tiga blok catch, namun anda dapat memiliki berapapun
setelah try. Jika exception terjadi di bagian protected code, maka exception akan
dilemparkan, kemudian diperiksa oleh blok catch pertama. Jika tipe exception-nya
sesuai, maka akan ditangkap oleh blok pertama ini. Jika tidak, maka akan diperiksa
oleh blok catch kedua. Hal ini akan dilanjutkan hingga ada blok catch yang sesuai.
Jika tidak ada yang sesuai, maka method akan menghentikan eksekusinya dan
melempar exception tadi ke method pemanggilnya sesuai urutan call stack.








Contoh:
Berikut adalah penggalan program yang menunjukkan penggunaan multiple try
try
{
file = new FileInputStream(fileName);
x = (byte) file.read();
}catch(IOException i)
{
i.printStackTrace();
return -1;
}catch(FileNotFoundException f) //Not valid!
{
f.printStackTrace();
return -1;
}

Keyword throws dan throw
Jika method tidak dapat menangani exception, maka method tersebut harus
mendeklarasikan jenis exception yang mungkin dilemparkan menggunakan kata
throws. Kata throws digunakan pada bagian deklarasi method.
Anda dapat melempar exception, atau object exception baru, atau exception yang baru
saja ditangkap; dengan menggunakan kata throw. Coba untuk memahami perbedaan
throws dan throw.
Berikut adalah sebuah method yang melemparkan RemoteException
import java.io.*;
public class className
{
public void deposit(double amount) throws RemoteException
{
// Method implementation
throw new RemoteException();
}
//Remainder of class definition
}


Pada suatu method dapt didefinisikan lebih dari satu macam keluaran exception yang
dipisahkan dengan tanda koma (,). Sebagai contoh: method berikut kemungkinan
melemparkan RemoteException dan InsufficientFundsException:

import java.io.*;
public class className
{
public void withdraw(double amount) throws RemoteException,
InsufficientFundsException
{
// Method implementation
}
//Remainder of class definition
}
Keyword finally:
Keyword finally digunakan untuk membuat blok yang mengikuti blok try. Blok
finally selalu dieksekusi, tidak peduli exception terjadi atau tidak.
Menggunakan keyword finally memungkinkan untuk menjalankan langkah akhir ysng
harus dijalankan tidak peduli pada apa yang terjadi di bagian protected code.
Blok finally berada di bawah catch blok dan memiliki sintaks sebagaimana berikut:
try
{
//Protected code
}catch(ExceptionType1 e1)
{
//Catch block
}catch(ExceptionType2 e2)
{
//Catch block
}catch(ExceptionType3 e3)
{
//Catch block
}finally
{
//The finally block always executes.
}
Contoh:
public class ExcepTest{
public static void main(String args[]){
int a[] = new int[2];
try{
System.out.println("Access element three :" + a[3]);
}catch(ArrayIndexOutOfBoundsException e){
System.out.println("Exception thrown :" + e);
}
finally{
a[0] = 6;
System.out.println("First element value: " +a[0]);
System.out.println("The finally statement is
executed");
}
}
}
Hasil dari program ini adalah:
Exception thrown :java.lang.ArrayIndexOutOfBoundsException: 3
First element value: 6
The finally statement is executed

Perhatikan hal berikut ini:
1.Blok catch tidak dapat dibuat tanpa adanya blok try
2.Tidak wajib membuat blok finally bila blok try-catch sudah ada
3.Blok try tidak dapat dibuat tanpa ada blok catch atau blok finally

Keuntungan Menggunakan Exception

Keuntungan 1: Memisahkan kode Error-Handling dari kode utama
Dengan fasilitas pemisahan kode utama dan kode error handling, memungkinkan
bagi kita untuk berkonsentrasi terhadap bagian bagian tersebut. Di pemrograman
tradisional, deteksi error, reporting, dan penanganan error menimbulkan
kompleksitas program semakin tinggi. Sebagai contoh, perhatikan pseudo code
berikut ini:
bacaFile {
buka file;
dapatkan ukuran file;
alokasikan memori sebesar ukuran file;
salin isi file ke memori;
tutup file;
}

Program diatas secara sekilas dapat digunakan untuk menyalin file ke memori.
Namun ada beberapa hal yang tidak diperhatikan, yakni:
- Apa yang terjadi bila file tidak dapat dibuka?
- Apa yang terjadi bila ukuran file tidak dapat ditentukan?
- Apa yang terjadi bila memori yang dipesan tidak mencukupi?
- Apa yang terjadi jika proses penyalinan gagal?
- Apa yang terjadi jika file tidak dapat ditutup?
















Untuk menangani kemungkinan di atas, fungsi bacaFile harus dilengkapi dengan
kemampuan deteksi error, reporting dan penanganan error. Berikut adalah
pengembangan dari fugsi tersebut:
errorCodeType bacaFile {
initialize errorCode = 0;
buka file;
if (fileTerbuka) {
dapatkan ukuran file;
if (ukuranDidapatkan) {
alokasi memori sebesar ukuran file;
if (alokasiBerhasil) {
salin isi file ke memori;
if (salinFile) {
errorCode = -1;
}
} else {
errorCode = -2;
}
} else {
errorCode = -3;
}
tutup file;
if (fileTidakTertutup && errorCode == 0) {
errorCode = -4;
} else {
errorCode = errorCode and -4;
}
} else {
errorCode = -5;
}
return errorCode;
}
Jika dilihat kembali, pseuso code di atas terlalu didominasi oleh deteksi error,
reporting dan penanganan error; sedangkan lima bagian utama dari fungsi jadi
sulit dikenali. Lebih buruk lagi, logical flow dari fungsi juga tidak dapat dikenali,
sehingga menyusahkan untuk memastikan apakah program dapat mengatasi
semua kejadian dengan benar: Apakah file akan ditutup bila fungsi gagal untuk
mengalokasikan memori dengan benar? Dan menjadi lebih sulit lagi jika kita
ingin mengubah fungsi tiga bulan kemudian. Banyak programmer yang
mengabaikan saja masalah ini, dan baru bertindak jika program crash.
Exception memungkinkan kita untuk menulis alur logika program utama dan
menangani kasus khusus di tempat lain. Jika bacaFile menggunakan exception,
maka code fungsi akan seperti ini.
bacaFile {
try {
buka file;
dapatkan ukuran file;
alokasikan memori sebesar ukuran file;
salin isi file ke memori;
tutup file;
} catch (fileOpenFailed) {
lakukanSesuatu;
} catch (sizeDeterminationFailed) {
lakukanSesuatu;
} catch (memoryAllocationFailed) {
lakukanSesuatu;
} catch (readFailed) {
lakukanSesuatu;
} catch (fileCloseFailed) {
lakukanSesuatu;
}
}
Dengan adanya exception, code menjadi terorganisasi, sehingga kerja kita
menjadi semakin efisien.

Keuntungan 2: Propagasi errors berdasarkan Call Stack
Keuntungan kedua exception adalah adanya mekanisme propagasi laporan error
melalui method-method di call stack. Misalkan bacaFile merupakan method ke 4
yang dipanggil sebagai secara berurutan sampai main program: method1
memanggil method2, method2 memanggil method3, dan method3
memanggil bacaFile.
method1 {
call method2;
}
method2 {
call method3;
}
method3 {
call bacaFile;
}
Misalkan method1 merupakan satu-satunya method yang dapat menangani error
di bacaFile(). Pada sistem notifikasi error secara tradisional, maka bacaFile,
method3 dan method2 hars mengirimkan return value berupa kode error. Hasilnya
adalah seperti kode di bawah ini:
method1 {
errorCodeType error;
error = call method2;
if (error)
doErrorProcessing;
else
proceed;
}
errorCodeType method2 {
errorCodeType error;
error = call method3;
if (error)
return error;
else
proceed;
}
errorCodeType method3 {
errorCodeType error;
error = call readFile;
if (error)
return error;
else
proceed;
}
Dengan kasus yang sama, Java runtime environment bisa mencari secara terbalik
ke call stack untuk mencari exception handling yang sesuai. Sehingga, kode di
atas akan menjadi:
method1 {
try {
call method2;
} catch (exception e) {
doErrorProcessing;
}
}
method2 throws exception {
call method3;
}
method3 throws exception {
call readFile;
}
Namun, sebagaimana diperlihatkan pada kode di atas, untuk keperluan ini
digunakan keywords throws.

Keuntungan 3: Pengelompokan dan Pembedaan Tipe Error
Karena semua exception yang dilempar adalah object, pengelompokan dan
kategorisasi exception dapat dilakukan menurut hierarki class. Contoh
pengelompokan berdasar hierarki class tersebut dapat dilihat di java.io --
IOException dan turunannya. IOException adalah class exception yang paling
umum untuk menangani error input dan output. Turunan class ini diperuntukkan
bagi jenis error yang lebih spesifik. Sebagai contoh, FileNotFoundException
menandakan bahwa file tidak ditemukan di disk.
Di method dapat ditulis suatu handler untuk menangani masalah yang sangat
spesifik. FileNotFoundException tidak memiliki turunan, sehingga memang
peruntukannya sangat spesifik.

catch (FileNotFoundException e) {
...
}
Method dapat menangkap exception berdasarkan kelompoknya atau berdasarkan
kriteria yang lebih umum dengan menspesifikansikan tipe class exception yang
lebih umum. Sebagai contoh, untuk menangkap semua jenis masalah input dan
output gunakan kode berikut ini:
catch (IOException e) {
...
}
Handler ini akan menangkap semua exception bertipe I/O, termasuk
FileNotFoundException, EOFException dan lainnya. Bahkan kita dapat menulis
kode untuk menangkap semua jenis exception, sebagaimana berikut ini:
catch (Exception e) {
...
}
Nama      : Guntur Putra Adji WIdya Ningkrat
NIM       : 13622029

Kelas     : A - Sore

No comments:

Post a Comment